Apa yang disebut dengan Email Spoofing dan cara mencegahnya

Email Spoofing merupakan sebuah ancaman berbahaya yang bisa terjadi pada setiap akun email, termasuk email milik Anda. Para pelaku spoofing umumnya menargetkan pada email dan data penting target. Karena itulah, email tak luput dari akse peretasan. Terlebih di pesatnya teknologi saat ini. Seiring melesatnya kemajuan perkembangan zaman seperti sekarang ini, banyak sekali isu tentang keamanan yang harus Anda jadikan catatan. Ada beberapa ancaman kejahatan yang berbasis email. Dan ancaman terkait email,  yang paling banyak adalah Email Spoofing. Tapi bukan itu saja ancaman yang mengincar email. Ada juga email spamming, scamming, phising, malware propagation, dan lain sebagainya. Jadi, alangkah baiknya sebagai pengguna, Anda memahami apa itu email spoofing dan bagaimana cara mencegahnya.

Apa Itu Email Spoofing?

Pada bagian pembuka artikel, Anda telah memiliki gambaran betapa email adalah salah satu aset digital yang paling diincar untuk diretas. Dikenal dengan istilah email sppofing. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah yang dimaksud dengan email spoofing?

Kadang, sebagai pemilik email, Anda telah melakuka berbagai langkah pengamanan untuk memperkuat email agar tidak mudah dibobol orang. Tetapi kenyataannya, terkadang para peretas email memiliki lebih banyak akal untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Termasuk ketika melakukan spoofing ke akun email Anda.

Email Spoofing merupakan salah satu cara untuk meretas email. Cara kerjanya, peretas akan mengirim sebuah form palsu yang bunyinya menyatakan bahaw anda menerima email dari pihak tertentu yang mungkin Anda kenal sebelumnya. Kemudian, Anda akan diminta untuk mengisi informasi seputar data pribadi pada email. Jika mendapati permintaan untuk mengisi data pribadi seperti ini, sudah jadi kewajiban Anda untuk senantiasa waspada. Cari tahu, apakah email tersebut valid dan Anda rela membagikan informasi pribadi pada email tersebut.

Waspada Saat Memberikan Informasi Pribadi di Internet

Memberikan data pribadi di internet secara sembarangan mengandung bahaya yang besar. Salah-salah, data Anda di internet akan disalah gunakan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Lantas, apakah itu saja bahaya dari mengisi data secara sembarangan di internet? Berikut penjelasannya untuk Anda.

  • Sekali peretas mendapatkan data pribadi Anda, mereka akan dengan mudah memberikan masalah pada Anda. Jika Anda tak segera mengetahuinya, mereka akan terus-terusan mencuri informasi-informasi penting yang Anda miliki.
  • Salah satu ancaman nyata dari pembobolan email adalah, data-data sensitif Anda akan dengan mudah diketahui peretas. Data-data sensitif tersebut antara lain seperti username dan password internet banking, serta tidak menutup kemungkinan informasi rahasia tentang bisnis Anda.

Dengan berbagai ancaman tersebut tentunya menjadikan email spoofing begitu berbahaya. Salah satu langkah mengantisipasi hal ini adalah dengan membalas email dari pihak terkait secara langsung untuk memastikan kebenaran dari sang pengirim email itu sendiri. Kami akan membahas cara mengatasi email spoofing di bagian selanjutnya artikel ini.

Cara Mengatasi Email Spoofing

Untuk mengatasi spoofing, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Setidaknya, ada enam cara agar gangguan tersebut tidak menimpa akun email Anda. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah email spoofing.

1. Jangan Mengaktifkan Java Script

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk mencegah email spoofing adalah dengan menonaktifkan Javascript. Mengapa demikian? Karena pada saat Anda mengaktifkan Javascript maka akan membuka peluang bagi siapa saja untuk dapat mencuri data pribadi yang Anda miliki. Maka dari itu, untuk meminimaliasi hal ini, sudah sepatutnya Anda membatasi penggunaan Javascript.

2. Non Aktifkan Location Line Dari Browser

Kemudian, langkah kedua yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi terjadinya email spoofing adalah dengan menonaktifkan atau mematikan location line yang ada pada browser. Dengan menonaktifkannya, akan memperkecil usaha peretas yang masuk tanpa izin ke email berbasis pada lokasi.

3. Menggunakan Sender Policy Network

Sender Policy Framework (SPF) adalalah metode autentikasi email yang menentukan server email yang diberi otorisasi untuk mengirim email bagi domain Anda. SPF melindungi domain Anda dari spoofing dan membantu memastikan bahwa pesan Anda dikirim dengan benar. Server email yang menerima email dari domain Anda menggunakan SPF untuk memverifikasi bahwa pesan yang tampaknya berasal dari Anda, memang benar-benar berasal dari domain Anda.

Tak hanya berfungsi untuk mencegah spoofing, SPF juga dapat membantu mencegah pesan dari Anda masuk ke folder spam penerima. Jika Anda tidak menggunakan SPF, server penerima tidak dapat memverifikasi bahwa peasn yang tampaknya berasal dari domain Anda, benar-benar berasal dari domain Anda.

4. Mengautentikasi Email Dengan DKIM

Untuk mencegah spoofing pada pesan keluar Anda, perlu untuk menggunakan DKIM atau Domain Keys Identified Mail. Spoofing email terjadi saat konten email berubah untuk membuat pesan yang tampak berasal dari seseorang atau suatu tempat selain sumber daya sebenarnya. Spoofing adalah penggunaan email umum yang tidak sah, sehingga beberapa server email mewajibkan DKIM guna mencegah spoofing email.

DKIM menambahkan tanda tangan terenkripsi pada header semua pesan keluar. Server email yang menerima pesan bertanda tangan DKIM untuk mendekripsi header pesan. Serta memverifikasi bahwa pesan tidak berubah setelah dikirimkan.

5. Autentikasi Email Menggunakan DMARC

Untuk mencegah terjadinya spoofing, Anda bisa menggunakan DMARC atau Domain Based Message Authentication, Reporting, and Conformance. DMARC membantu admin email peretas melakukan spoofing terhadap bisnis dan domain. Spoofing adalah jenis serangan yang memalsukan alamat dari dalam pesan email. Pesan palsu seolah tampak berasal dari domian yang ditiru identitasnya.

DMARC bekerja dengan memberi petunjuk kepada server email penerima ketika server tersebut menerima email yang tampak seperti tiruan, dan tidak dapat diautentikasi. Pesan yang tidak diautentikasi mungkin meniru identitas organisasi atau perorangan, serta dikirim dari server yang tidak sah.

6. Memeriksa Apakah Pesan Gmail Anda Diautentikasi

Jika Anda melihat tanda tanya di sebelah nama pengirim, pesan tersebut berarti tidak diautentikasi. Ketika email tidak diautentikasi, berarti Gmail tidak mengetahui apaka pesan tersebut berasal dari orang yang tampaknya adalah pengirim pesan tersebut. Jika Anda melihatya, berhati-hatilah jika ingin membahas atau mendownload lampiran yang tertera.

Patut untuk diingat, pesan yang tak diautentikasi belum tentu spam. Karena kadang autentikasi tidak bekerja saat sebuah pesan terkirim ke milis, misalnya. Untuk memeriksa apakah pesan yang dikirimkan pada Anda telah di autentikasi, cara melihatnya cukup mudah.

Pada komputer Anda, silakan buka Gmail. Kemudian, buka salah satu email masuk, lalu pada nama pengirim, klik panah yang bawah. Jika email tersebut telah diutentikasi, akan terlihat siapa pengirim berikut dengan tandan tangannya.

Kesimpulan

Ketika mendapati email spoofing, di satu sisi akan sangat memusingkan. Semoga dengan artikel ini, Anda dapat mengetahui cara mencegah email spoofing.

Go Online! sekarang juga dan jadilah bagian dari Indonesia Maju dengan berlangganan hosting terbaik Mikyhost.com 

Was this answer helpful?

Artiel Terkait

Apa itu DKIM?

Pengertian DKIM DomainKeys Identified Mail atau DKIM adalah standar dapat membantu mencegah...

Apa itu SPF?

Sender Policy Framework (SPF) adalah suatu mekanisme suatu email yang berasal dari domain...

Apa itu TXT Record?

TXT records adalah custom record yang mengandung data yang dapat dipahami oleh mesin...

Bagaimana cara membuat Email Menggunakan Domain sendiri?

Setelah Masuk ke Cpanel Masukan Perintah di pencarian " Email Accounts " dan klik " Email...

Beberapa alasan kenapa email selalu masuk ke dalam kotak spam

Email sudah menjadi gaya hidup. Sekarang ini email sering dijadikan sarana komunikasi untuk...